From West Kalimantan; H5N1 outbreaks in poultry were reported recently in this region.
google translated
Wednesday, June 23, 2010
Toddler suspected to have bird flu
Treated in Intensive Care in Soedarso Hospital
PONTIANAK - A four-year-old boy who lived in the District of North Pontiac
allegedly infected with bird flu. When these patients were isolated in dr Soedarso Pontianak.
Kepala Health Service Pontiac City Multi Juto Bhatarendo who was in Bandung claimed to have
obtain information about patients suspected of bird flu. "One patient was isolated. Swab
throat had been taken and sent to Research and Development. Epidemiological investigation was conducted,
no similar case.
Wait Litbangkes positive results. Because there is no certainty, wait for the results are complete, "said Multi,
Tuesday (22 / 6) dr siang.Pihak Soedarso not deny the existence of allegations of suspected patients
infected with bird flu. "Today (Tuesday, red) one pediatrician told me that
there is one 4.5-year-old patient suspected suspect bird flu. Therefore
We anticipate by entering directly into the patient's isolation room this afternoon, "
Tita said Selati Sundari, Head of Hospital Services Soedarso to Pontianak Post, yesterday.
In addition to the symptoms, suspected was caused by the location where the patient lived in North Pontianak,
a location where there are many chickens died suddenly.
With the discovery of suspected bird flu patients, the parties shall coordinate with the Department Soedarso
Health City and the Province, as well as bird flu prevention team to the next treatment.
In addition to be placed in isolation room, the patient also has taken samples to identify bacteria
from throat swab samples of patients. "Samples were brought to Jakarta to get the result
the truth. Is it positive or not suffering from bird flu. About three days
Next we'll get answers, "said Tita.Sebelumnya, Tita explains, party
Soedarso Hospital has prepared everything for the anticipated bird flu patients.
This is done since diberitakannya chickens died suddenly.
For isolation rooms, which are prepared specifically for communicable diseases ruanganan
dangerous. Ward or a special room for patients suspected of bird flu this use of space
isolation of swine influenza patients who have previously existed. With the number of beds as much as seven
for the number of normal patients. In anticipation of the increase in patients, the hospital also
prepare a backup as many as four beds and three cots.
While the response team that has been formed, Tita explains, consists of teams of doctors and
nurses. At the doctor's own team there are six doctors, including physicians Anesthetic, Pathology
Clinically, the disease, children, and general practitioners. While for the team consisted of 21 nurses nurses,
with one chairman and coordinator. "Everything has been shaped and governed since the alleged existence of flu
birds in West Kalimantan some time ago. We are always vigilant and monitor every patient who entered.
If experiencing symptoms of suspected bird flu, then we will do direct action, "
Pontiac City Health concluded Tita.Kadis Multi Juto Bhatarendo explain his side through
clinics in each region continued to coordinate with the community. In fact, today if there is a chicken
died suddenly people report directly to the local health clinic. Then, the team Dinkes
coordinate with other relevant agencies directly down to the location.
Another effort is to fetch the ball. This means that epidemiological surveillance officers to pass up
seeking information and data collection started from the tendency of a disease diagnosis, counseling,
until the outbreak there. Related suspected bird flu, doctors and other health workers continue
dissemination of an awareness of early detection of disease. Each clinic also
Tamiflu prepared. "The most important thing is to refer. When this referral is suspect bird flu
Sudarso Hospital. It's appropriate if there are patients who dicuriagi taken there, "said Multi.Ia
urged the community to maintain the health of themselves and their environment. If there is a dead chicken
suddenly, use masks and gloves to hold. "It could also bask
ie a quarter hour from 08:00 until 09:00. The virus would die with the sun, "
he said.
Rabu, 23 Juni 2010 ,
Bocah Diduga Flu Burung
Dirawat Intensif di Ruang Isolasi RSUD Soedarso
PONTIANAK--Seorang bocah berumur empat tahun yang tinggal di Kecamatan Pontianak Utara diduga terinfeksi flu burung. Saat ini pasien diisolasi di RSUD dr Soedarso Pontianak.Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Multi Juto Bhatarendo yang sedang berada di Bandung mengaku sudah mendapatkan informasi tentang pasien yang diduga flu burung tersebut. “Satu pasien diisolasi. Swab tenggorokan sudah diambil dan dikirim ke Litbangkes. Penyelidikan epidemiologis sudah dilakukan, tidak ada kasus serupa.
Positifnya tunggu hasil Litbangkes. Karena belum pasti, tunggu hasilnya secara lengkap,” ujar Multi, Selasa (22/6) siang.Pihak RSUD dr Soedarso tak membantah adanya dugaan pasien diduga terinfeksi flu burung. ”Hari ini (Selasa, red) salah seorang dokter anak memberitahukan bahwa terdapat salah seorang pasiennya yang berumur 4,5 tahun diduga suspect flu burung. Oleh sebab itu kita langsung melakukan antisipasi dengan memasukkan pasien itu ke ruang isolasi siang tadi,” ungkap Tita Selati Sundari, Kabid Pelayanan RSUD Soedarso kepada Pontianak Post, kemarin. Selain gejala, dugaan tersebut disebabkan karena lokasi tempat tinggal pasien di Pontianak Utara, merupakan lokasi dimana banyak terdapat ayam mati mendadak.
Dengan ditemukannya pasien diduga flu burung tersebut, pihak Soedarso berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota dan Provinsi, serta tim penanggulangan flu burung untuk penanganan berikutnya. Selain ditempatkan di ruang isolasi, pasien juga telah diambil sampel untuk mengidentifikasi kuman dari sampel swab tenggorokan pasien. ”Sampel tersebut dibawa ke Jakarta untuk didapatkan hasil yang sebenarnya. Apakah memang positif menderita flu burung atau tidak. Sekitar tiga hari berikutnya kita akan mendapatkan jawaban,” ungkap Tita.Sebelumnya, Tita menjelaskan, pihak RSUD Soedarso telah mempersiapkan segala sesuatunya untuk mengantisipasi pasien flu burung. Hal tersebut dilakukan semenjak diberitakannya ayam mati mendadak.
Untuk ruangan isolasi, yang dipersiapkan merupakan ruanganan khusus untuk penyakit menular berbahaya. Bangsal atau ruang khusus bagi pasien yang diduga flu burung ini menggunakan ruang isolasi pasien flu babi yang sebelumnya telah ada. Dengan jumlah tempat tidur sebanyak tujuh buah untuk jumlah pasien normal. Dalam mengantisipasi bertambahnya pasien, pihak rumah sakit juga mempersiapkan cadangan sebanyak empat tempat tidur dan tiga pelbet.
Sedangkan tim penanggulangan yang telah terbentuk, Tita menjelaskan, terdiri dari tim dokter dan perawat. Di dalam tim dokter sendiri terdapat enam dokter, diantaranya dokter Anastesi, Patologi Klinis, penyakit dalam, anak, dan dokter umum. Sedangkan untuk tim perawat terdiri dari 21 perawat, dengan satu ketua dan koordinator.”Semuanya telah dibentuk dan diatur semenjak diduga adanya flu burung di Kalbar beberapa waktu lalu. Kita selalu waspada dan memantau setiap pasien yang masuk. Apabila mengalami gejala yang diduga flu burung, maka akan kita langsung lakukan tindakan,” pungkas Tita.Kadis Kesehatan Kota Pontianak Multi Juto Bhatarendo menjelaskan pihaknya melalui puskesmas di setiap wilayah terus berkoordinasi dengan masyarakat. Bahkan, saat ini jika ada ayam mati mendadak warga langsung melapor ke puskesmas setempat. Kemudian, tim Dinkes berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya langsung turun ke lokasi.
Upaya lainnya adalah jemput bola. Artinya petugas melalukan surveilans epidemiologi dengan mencari informasi dan pendataan mulai dari kecenderungan diagnosa suatu penyakit, penyuluhan, hingga wabah yang ada. Terkait dugaan flu burung, dokter dan petugas puskesmas lainnya terus melakukan sosialisasi tentang kewaspadaan dini terhadap penyakit tersebut. Setiap puskesmas juga disiapkan Tamiflu.“Yang paling penting adalah merujuk. Saat ini rujukan suspect flu burung adalah RSUD Sudarso. Sudah tepat jika ada pasien yang dicuriagi dibawa ke sana,” kata Multi.Ia mengimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan diri dan lingkungannya. Jika ada ayam yang mati mendadak, gunakan masker dan sarung tangan untuk memegangnya. “Bisa juga berjemur seperempat jam yakni dari pukul 08.00 sampai 09.00. Virus akan mati dengan sinar matahari,” ujarnya.
google translated
Wednesday, June 23, 2010
Toddler suspected to have bird flu
Treated in Intensive Care in Soedarso Hospital
PONTIANAK - A four-year-old boy who lived in the District of North Pontiac
allegedly infected with bird flu. When these patients were isolated in dr Soedarso Pontianak.
Kepala Health Service Pontiac City Multi Juto Bhatarendo who was in Bandung claimed to have
obtain information about patients suspected of bird flu. "One patient was isolated. Swab
throat had been taken and sent to Research and Development. Epidemiological investigation was conducted,
no similar case.
Wait Litbangkes positive results. Because there is no certainty, wait for the results are complete, "said Multi,
Tuesday (22 / 6) dr siang.Pihak Soedarso not deny the existence of allegations of suspected patients
infected with bird flu. "Today (Tuesday, red) one pediatrician told me that
there is one 4.5-year-old patient suspected suspect bird flu. Therefore
We anticipate by entering directly into the patient's isolation room this afternoon, "
Tita said Selati Sundari, Head of Hospital Services Soedarso to Pontianak Post, yesterday.
In addition to the symptoms, suspected was caused by the location where the patient lived in North Pontianak,
a location where there are many chickens died suddenly.
With the discovery of suspected bird flu patients, the parties shall coordinate with the Department Soedarso
Health City and the Province, as well as bird flu prevention team to the next treatment.
In addition to be placed in isolation room, the patient also has taken samples to identify bacteria
from throat swab samples of patients. "Samples were brought to Jakarta to get the result
the truth. Is it positive or not suffering from bird flu. About three days
Next we'll get answers, "said Tita.Sebelumnya, Tita explains, party
Soedarso Hospital has prepared everything for the anticipated bird flu patients.
This is done since diberitakannya chickens died suddenly.
For isolation rooms, which are prepared specifically for communicable diseases ruanganan
dangerous. Ward or a special room for patients suspected of bird flu this use of space
isolation of swine influenza patients who have previously existed. With the number of beds as much as seven
for the number of normal patients. In anticipation of the increase in patients, the hospital also
prepare a backup as many as four beds and three cots.
While the response team that has been formed, Tita explains, consists of teams of doctors and
nurses. At the doctor's own team there are six doctors, including physicians Anesthetic, Pathology
Clinically, the disease, children, and general practitioners. While for the team consisted of 21 nurses nurses,
with one chairman and coordinator. "Everything has been shaped and governed since the alleged existence of flu
birds in West Kalimantan some time ago. We are always vigilant and monitor every patient who entered.
If experiencing symptoms of suspected bird flu, then we will do direct action, "
Pontiac City Health concluded Tita.Kadis Multi Juto Bhatarendo explain his side through
clinics in each region continued to coordinate with the community. In fact, today if there is a chicken
died suddenly people report directly to the local health clinic. Then, the team Dinkes
coordinate with other relevant agencies directly down to the location.
Another effort is to fetch the ball. This means that epidemiological surveillance officers to pass up
seeking information and data collection started from the tendency of a disease diagnosis, counseling,
until the outbreak there. Related suspected bird flu, doctors and other health workers continue
dissemination of an awareness of early detection of disease. Each clinic also
Tamiflu prepared. "The most important thing is to refer. When this referral is suspect bird flu
Sudarso Hospital. It's appropriate if there are patients who dicuriagi taken there, "said Multi.Ia
urged the community to maintain the health of themselves and their environment. If there is a dead chicken
suddenly, use masks and gloves to hold. "It could also bask
ie a quarter hour from 08:00 until 09:00. The virus would die with the sun, "
he said.
Rabu, 23 Juni 2010 ,
Bocah Diduga Flu Burung
Dirawat Intensif di Ruang Isolasi RSUD Soedarso
PONTIANAK--Seorang bocah berumur empat tahun yang tinggal di Kecamatan Pontianak Utara diduga terinfeksi flu burung. Saat ini pasien diisolasi di RSUD dr Soedarso Pontianak.Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Multi Juto Bhatarendo yang sedang berada di Bandung mengaku sudah mendapatkan informasi tentang pasien yang diduga flu burung tersebut. “Satu pasien diisolasi. Swab tenggorokan sudah diambil dan dikirim ke Litbangkes. Penyelidikan epidemiologis sudah dilakukan, tidak ada kasus serupa.
Positifnya tunggu hasil Litbangkes. Karena belum pasti, tunggu hasilnya secara lengkap,” ujar Multi, Selasa (22/6) siang.Pihak RSUD dr Soedarso tak membantah adanya dugaan pasien diduga terinfeksi flu burung. ”Hari ini (Selasa, red) salah seorang dokter anak memberitahukan bahwa terdapat salah seorang pasiennya yang berumur 4,5 tahun diduga suspect flu burung. Oleh sebab itu kita langsung melakukan antisipasi dengan memasukkan pasien itu ke ruang isolasi siang tadi,” ungkap Tita Selati Sundari, Kabid Pelayanan RSUD Soedarso kepada Pontianak Post, kemarin. Selain gejala, dugaan tersebut disebabkan karena lokasi tempat tinggal pasien di Pontianak Utara, merupakan lokasi dimana banyak terdapat ayam mati mendadak.
Dengan ditemukannya pasien diduga flu burung tersebut, pihak Soedarso berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota dan Provinsi, serta tim penanggulangan flu burung untuk penanganan berikutnya. Selain ditempatkan di ruang isolasi, pasien juga telah diambil sampel untuk mengidentifikasi kuman dari sampel swab tenggorokan pasien. ”Sampel tersebut dibawa ke Jakarta untuk didapatkan hasil yang sebenarnya. Apakah memang positif menderita flu burung atau tidak. Sekitar tiga hari berikutnya kita akan mendapatkan jawaban,” ungkap Tita.Sebelumnya, Tita menjelaskan, pihak RSUD Soedarso telah mempersiapkan segala sesuatunya untuk mengantisipasi pasien flu burung. Hal tersebut dilakukan semenjak diberitakannya ayam mati mendadak.
Untuk ruangan isolasi, yang dipersiapkan merupakan ruanganan khusus untuk penyakit menular berbahaya. Bangsal atau ruang khusus bagi pasien yang diduga flu burung ini menggunakan ruang isolasi pasien flu babi yang sebelumnya telah ada. Dengan jumlah tempat tidur sebanyak tujuh buah untuk jumlah pasien normal. Dalam mengantisipasi bertambahnya pasien, pihak rumah sakit juga mempersiapkan cadangan sebanyak empat tempat tidur dan tiga pelbet.
Sedangkan tim penanggulangan yang telah terbentuk, Tita menjelaskan, terdiri dari tim dokter dan perawat. Di dalam tim dokter sendiri terdapat enam dokter, diantaranya dokter Anastesi, Patologi Klinis, penyakit dalam, anak, dan dokter umum. Sedangkan untuk tim perawat terdiri dari 21 perawat, dengan satu ketua dan koordinator.”Semuanya telah dibentuk dan diatur semenjak diduga adanya flu burung di Kalbar beberapa waktu lalu. Kita selalu waspada dan memantau setiap pasien yang masuk. Apabila mengalami gejala yang diduga flu burung, maka akan kita langsung lakukan tindakan,” pungkas Tita.Kadis Kesehatan Kota Pontianak Multi Juto Bhatarendo menjelaskan pihaknya melalui puskesmas di setiap wilayah terus berkoordinasi dengan masyarakat. Bahkan, saat ini jika ada ayam mati mendadak warga langsung melapor ke puskesmas setempat. Kemudian, tim Dinkes berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya langsung turun ke lokasi.
Upaya lainnya adalah jemput bola. Artinya petugas melalukan surveilans epidemiologi dengan mencari informasi dan pendataan mulai dari kecenderungan diagnosa suatu penyakit, penyuluhan, hingga wabah yang ada. Terkait dugaan flu burung, dokter dan petugas puskesmas lainnya terus melakukan sosialisasi tentang kewaspadaan dini terhadap penyakit tersebut. Setiap puskesmas juga disiapkan Tamiflu.“Yang paling penting adalah merujuk. Saat ini rujukan suspect flu burung adalah RSUD Sudarso. Sudah tepat jika ada pasien yang dicuriagi dibawa ke sana,” kata Multi.Ia mengimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan diri dan lingkungannya. Jika ada ayam yang mati mendadak, gunakan masker dan sarung tangan untuk memegangnya. “Bisa juga berjemur seperempat jam yakni dari pukul 08.00 sampai 09.00. Virus akan mati dengan sinar matahari,” ujarnya.
Comment