Re: Suspect H2H in Bali Indonesia
Kadek Putri discharged (but family afraid to bring him home so they've gone somewhere else?). More on the 2 young children from Bali admitted to hospital as suspected cases.
[Partial] dictionary-translation from Indonesian:
RS Sanglah accept two patient ''Suspect''
Aug 16, 2007
Denpasar (Bali Post) -
Kadek Putri (2,9), resident Banjar Dangin Tukad Aya, Country, Rabu (15/8) yesterday diperbolehkan go home, meski fix like suspect bird flu. "He already no hot more. Apart from that, also no discover infection enough his lungs and he also no experience congested. Health lab and rapid test his also negative. With pertimbangan that, patient our/we perbolehkan go home," ujar dr. Ni Putu Siadi Purniti, Sp.A. Rabu (15/8) yesterday.
Kadek Putri exit from RS Sanglah around o'clock 14.00 wita. According to portion exit, Kadek Putri for temporary no digo home to country, but diungsikan to house exit they in Mengwi. "Problemnya afraid in the event that dibawa to country terkena bird flu," tutur sang ibu.
Kasubdin P2M and PLP Dinas Kesehatan Propinsi Bali dr. Ketut Subrata couple time lalu mention, because bird flu telah memakan victim one person in Bali, maka criteria patient suspect bird flu now this dilonggarkan. Jadi siapa pun yang batuk, pilek, hot mencapai 38? C and experience congested napas ditambah with latar belakang lingkungan terjadi kematian unggas atau bertempat di lokasi menular, maka dikategorikan patient suspect bird flu. [<< bf symptoms to look out for]
Berlatar belakang kriteria tersebut, Selasa (14/8) around o'clock 18.00 wita, RS Sanglah menerima two individuals patient yang berstatus suspect. Kedua patient tersebut merupakan kiriman from Puskesmas Mengwi. They adalah Pendy (3) dan Nisa (3,5).
According to Siadi, patient yang pertama kali datang adalah Pendy. Chronology Pendy to ke RS Sanglah like patient suspect because he experience hot naik-turun selama seminggu. His hot pun mencapai 38 degrees C. "But ketika sampai in RS Sanglah, patient this no hot more," ujarnya.
Pendy also mulai batuk and pilek around five hari lalu bertepatan with matinya poultry peliharaan exitganya. "Dilihat from latar belakang kematian poultry yang terjadi setelah patient sakit, maka dipastikan bukan bird flu," ujar Siadi.
Hal this also ditegaskan from pemeriksaan lab and rapid test patient. "Semuanya normal and patient pun now mulai improved," imbuh Siadi.
Hal yang sama also menimpa Nisa. Ia mulai experience batuk dan pilek around five hari lalu bertepatan with kematian poultry milik Pendy. "Because rumahnya bertetangga, jadi portion puskesmas mengirim ke-2 patient this for memastikan apakah they terkena bird flu atau no," ujar Siadi. Namun setelah diperiksa, Nisa pun terbebas from kecurigaan tersebut.
"From health lab and rapid test semuanya normal. Namun patient tetap dirawat di Ruang Nusa Indah. Kthis they masih dalam stastus penyelidikan," jelas Siadi.
With dikirimkan two patient yang memiliki ciri-ciri suspect bird flu, according to Siadi, berarti system penanganan bird flu di pedesaan already mulai berjalan. "With dilonggarkannya category suspect this diharapkan agar patient yang datang no telanjur parah ketika dibawa to RS," ujarnya. Meskipun nanti diketahui bukan bird flu, according to Siadi, that lebih baik fromenough kecolongan.
Originally posted by treyfish
View Post
[Partial] dictionary-translation from Indonesian:
RS Sanglah accept two patient ''Suspect''
Aug 16, 2007
Denpasar (Bali Post) -
Kadek Putri (2,9), resident Banjar Dangin Tukad Aya, Country, Rabu (15/8) yesterday diperbolehkan go home, meski fix like suspect bird flu. "He already no hot more. Apart from that, also no discover infection enough his lungs and he also no experience congested. Health lab and rapid test his also negative. With pertimbangan that, patient our/we perbolehkan go home," ujar dr. Ni Putu Siadi Purniti, Sp.A. Rabu (15/8) yesterday.
Kadek Putri exit from RS Sanglah around o'clock 14.00 wita. According to portion exit, Kadek Putri for temporary no digo home to country, but diungsikan to house exit they in Mengwi. "Problemnya afraid in the event that dibawa to country terkena bird flu," tutur sang ibu.
Kasubdin P2M and PLP Dinas Kesehatan Propinsi Bali dr. Ketut Subrata couple time lalu mention, because bird flu telah memakan victim one person in Bali, maka criteria patient suspect bird flu now this dilonggarkan. Jadi siapa pun yang batuk, pilek, hot mencapai 38? C and experience congested napas ditambah with latar belakang lingkungan terjadi kematian unggas atau bertempat di lokasi menular, maka dikategorikan patient suspect bird flu. [<< bf symptoms to look out for]
Berlatar belakang kriteria tersebut, Selasa (14/8) around o'clock 18.00 wita, RS Sanglah menerima two individuals patient yang berstatus suspect. Kedua patient tersebut merupakan kiriman from Puskesmas Mengwi. They adalah Pendy (3) dan Nisa (3,5).
According to Siadi, patient yang pertama kali datang adalah Pendy. Chronology Pendy to ke RS Sanglah like patient suspect because he experience hot naik-turun selama seminggu. His hot pun mencapai 38 degrees C. "But ketika sampai in RS Sanglah, patient this no hot more," ujarnya.
Pendy also mulai batuk and pilek around five hari lalu bertepatan with matinya poultry peliharaan exitganya. "Dilihat from latar belakang kematian poultry yang terjadi setelah patient sakit, maka dipastikan bukan bird flu," ujar Siadi.
Hal this also ditegaskan from pemeriksaan lab and rapid test patient. "Semuanya normal and patient pun now mulai improved," imbuh Siadi.
Hal yang sama also menimpa Nisa. Ia mulai experience batuk dan pilek around five hari lalu bertepatan with kematian poultry milik Pendy. "Because rumahnya bertetangga, jadi portion puskesmas mengirim ke-2 patient this for memastikan apakah they terkena bird flu atau no," ujar Siadi. Namun setelah diperiksa, Nisa pun terbebas from kecurigaan tersebut.
"From health lab and rapid test semuanya normal. Namun patient tetap dirawat di Ruang Nusa Indah. Kthis they masih dalam stastus penyelidikan," jelas Siadi.
With dikirimkan two patient yang memiliki ciri-ciri suspect bird flu, according to Siadi, berarti system penanganan bird flu di pedesaan already mulai berjalan. "With dilonggarkannya category suspect this diharapkan agar patient yang datang no telanjur parah ketika dibawa to RS," ujarnya. Meskipun nanti diketahui bukan bird flu, according to Siadi, that lebih baik fromenough kecolongan.
Comment