Announcement

Collapse
No announcement yet.

Jateng: 663 Itik di Wonogiri Terinfeksi Flu Burung

Collapse
X
 
  • Filter
  • Time
  • Show
Clear All
new posts

  • Jateng: 663 Itik di Wonogiri Terinfeksi Flu Burung

    01 November 2012 |

    663 Itik di Wonogiri Terinfeksi Flu Burung

    WONOGIRI, suaramerdeka.com - Sebanyak 663 ekor itik di Dusun Bakulan, Desa Sonoharjo, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri mati, pekan lalu. Hasil rapid test Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan (Disnakperla) Wonogiri menyatakan, kematian itik itu disebabkan terinfeksi virus flu burung.

    Kepala Disnakperla Wonogiri, Rully Pramono Retno kemarin mengatakan, pihaknya menerima laporan kematian ratusan itik tersebut sejak pekan lalu. Semula, dia merasa heran. Sebab serangan flu burung terhadap itik tergolong langka. Biasanya, unggas jenis itik, mentok, dan angsa sangat tahan terhadap serangan penyakit.

    Serangan flu burung pada itik di Wonogiri baru pertama kali ini terjadi. "Saya sempat ragu dengan hasil rapid test, karena itik tergolong tahan penyakit. Akhirnya, kami mengirim sampel salah satu bangkai itik ke BBVet (Balai Besar Veteriner) Yogyakarta. Hasilnya memang positif flu burung," katanya.
    Dengan adanya temuan tersebut, dia meminta pemilik peternakan untuk mengarantina itik yang masih hidup. Adapun kandangnya harus dibersihkan dan disemprot dengan desinfektan. Perlu diketahui, kematian ratusan itik tersebut dijumpai pada salah satu peternakan yang memiliki sekitar 800 ekor itik.
    Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Wonogiri, dr Widodo MKes mengatakan, Puskesmas setempat telah melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap pekerja peternakan dan lingkungan di sekitarnya. Selain itu, orang yang pernah melakukan kontak dengan kandang dan ternak itik juga diperiksa.

    Pihaknya berharap. virus itu tidak menginfeksi pekerja pertenakan dan orang di sekitarnya. "Selama 14 hari sejak dilaporkan, kami akan terus melakukan pengawasan," imbuhnya.

    Menurutnya, unggas jenis itik, mentok, dan angsa memang lebih tahan penyakit. Apabila flu burung telah mampu menyerang itik, virus tersebut diperkirakan telah menjadi lebih ganas. "Kemungkinan, daya serangnya meningkat secara alami di alam," tandasnya.

    Suara Merdeka
    ?Addressing chronic disease is an issue of human rights ? that must be our call to arms"
    Richard Horton, Editor-in-Chief The Lancet

    ~~~~ Twitter:@GertvanderHoek ~~~ GertvanderHoek@gmail.com ~~~
Working...
X